Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah eucheuma sp dan gracilaria. Di samping sebagai bahan untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan potensi yang cukup besar. Rumput lautpun banyak digunakan sebagai bahan makanan secara langsung karena
mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat menyehatkan.
Disamping karena kandungan agarnya juga ada kandungan karagenan (Carrageenan) yang penggunaannya makin meluas. Rumput laut dengan kandungan bahan untuk agar terutama didapatkan dari spesies Gracilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan karagenan banyak dibudidayakan spesies Eucheuma, ialah Eucheuma Cottoni dan Eucheuma Spinosum-nya makin meluas. Rumput laut dengan kandungan bahan untuk agar terutama didapatkan dari spesies Gracilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan karagenan banyak dibudidayakan spesies Eucheuma, ialah Eucheuma Cottoni dan Eucheuma Spinosum.
Dikarenakan adanya kandungan keragenan maka rumput laut memiliki permintaan dunia yang tinggi dimana rumput laut dalam keadaan kering diproses menjadi tepung dan sebagian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Keragenan ini memiliki fungsi sebagai bahan perekat pasta gigi dan juga penting di dalam industri makanan binatang piaraan (Pet Food), penyegar udara (Air Freshener) dan dalam daging hamburger sebagai subsitusi lemak.
Permintaan rumput laut Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun mengingat banyak kegunaannya. Negara-negara pengimpor rumput laut Indonesia adalah Denmark, Amerika, Hong Kong, Philipina, Perancis, Spanyol, Taiwan, Jepang, Inggris dan beberapa negara lainya.Kebutuhan rumput laut dipasar dunia cenderung meningkat dan perkiraan pada tahun 2005 kurang lebih 260 juta ton, tahun 2006 sebanyak 273 juta ton dan sampai tahun 2009 meningkat sekitar 317 juta ton.
di Kabupaten Probolinggo mempunyai potensi sumberdaya kelautan yang sangat besar, salah satunya adalah budidaya rumput laut yang terletak di Desa Dringu. Pemerintah Kabupaten Probolinggo menjadikan potensi ini sebagai salah satu komoditas unggulan.Program budidaya rumput laut merupakan diversifikasi usaha dari masyarakat yang tinggal di pesisir laut. Prospek rumput laut ke depan masih sangat bagus untuk menambah pendapatan masyarakat pesisir. Prospek rumput laut ke depan masih sangat bagus untuk menambah pendapatan masyarakat pesisir.
Satupin selaku Ketua Pelaksana rumput laut di Bandar Dringu menjelaskan saat ini sudah terdapat sekitar 120 petak pembudidayaan rumput laut dengan ukuran 14x8 meter. Masing-masing petak terdiri dari 100 tampar dengan jarak 15 cm.
“Butuh waktu empat puluh hari untuk bisa memanen rumput laut ini. Kalau panen bagus, kita bisa mendapatkan satu ton rumput laut. Untuk sementara kita hanya memasarkannya ke wilayah Situbondo. Namun perusahaan dari Taiwan sudah menyatakan ketertarikannya,” kata Satupin.
Cara mengolah rumput laut hingga menjadi siap makan tidak begitu sulit. Pertama-tama rumput laut yang masih basah ataupun yang sudah kering direndam dengan air garam selama 3 hari. Setelah itu dicuci bersih dan direndam lagi dengan air kapur selama 3 hari. Kemudian rumput laut tersebut dicuci bersih dan dijemur selama 5-10 menit sampai berwarna putih. Baru setelah itu dicuci bersih dan rumput laut siap diolah menjadi apa saja yang diinginkan.
Menurut Satupin, proses budidaya dan perawatan rumput laut sangatlah mudah. Rumput laut yang sudah ada dipotong-potong lalu diikatkan padatampar. Kemudian tampar tersebut diikat pada petak-petak yang sudah ada. Baru kemudian petak tersebut ditarik ke tengah laut.
“Proses perawatannya sangat mudah jika dibandingkan kalau kita bertani. Tinggal mengontrol dan memperbaiki takut ada benih-benih yang lepas karena gelombang,” terang SatupinBudidaya rumput laut tidak hanya di kawasan pantai dringu di daerah pantai timur kecamatan paiton terdapat beberapa pengusaha yang memproduksi rumput laut salah satunya Hj. Siti dari desa Jabung Sisir Paiton.
mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat menyehatkan.
Disamping karena kandungan agarnya juga ada kandungan karagenan (Carrageenan) yang penggunaannya makin meluas. Rumput laut dengan kandungan bahan untuk agar terutama didapatkan dari spesies Gracilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan karagenan banyak dibudidayakan spesies Eucheuma, ialah Eucheuma Cottoni dan Eucheuma Spinosum-nya makin meluas. Rumput laut dengan kandungan bahan untuk agar terutama didapatkan dari spesies Gracilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan karagenan banyak dibudidayakan spesies Eucheuma, ialah Eucheuma Cottoni dan Eucheuma Spinosum.
Dikarenakan adanya kandungan keragenan maka rumput laut memiliki permintaan dunia yang tinggi dimana rumput laut dalam keadaan kering diproses menjadi tepung dan sebagian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Keragenan ini memiliki fungsi sebagai bahan perekat pasta gigi dan juga penting di dalam industri makanan binatang piaraan (Pet Food), penyegar udara (Air Freshener) dan dalam daging hamburger sebagai subsitusi lemak.
Permintaan rumput laut Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun mengingat banyak kegunaannya. Negara-negara pengimpor rumput laut Indonesia adalah Denmark, Amerika, Hong Kong, Philipina, Perancis, Spanyol, Taiwan, Jepang, Inggris dan beberapa negara lainya.Kebutuhan rumput laut dipasar dunia cenderung meningkat dan perkiraan pada tahun 2005 kurang lebih 260 juta ton, tahun 2006 sebanyak 273 juta ton dan sampai tahun 2009 meningkat sekitar 317 juta ton.
di Kabupaten Probolinggo mempunyai potensi sumberdaya kelautan yang sangat besar, salah satunya adalah budidaya rumput laut yang terletak di Desa Dringu. Pemerintah Kabupaten Probolinggo menjadikan potensi ini sebagai salah satu komoditas unggulan.Program budidaya rumput laut merupakan diversifikasi usaha dari masyarakat yang tinggal di pesisir laut. Prospek rumput laut ke depan masih sangat bagus untuk menambah pendapatan masyarakat pesisir. Prospek rumput laut ke depan masih sangat bagus untuk menambah pendapatan masyarakat pesisir.
Satupin selaku Ketua Pelaksana rumput laut di Bandar Dringu menjelaskan saat ini sudah terdapat sekitar 120 petak pembudidayaan rumput laut dengan ukuran 14x8 meter. Masing-masing petak terdiri dari 100 tampar dengan jarak 15 cm.
“Butuh waktu empat puluh hari untuk bisa memanen rumput laut ini. Kalau panen bagus, kita bisa mendapatkan satu ton rumput laut. Untuk sementara kita hanya memasarkannya ke wilayah Situbondo. Namun perusahaan dari Taiwan sudah menyatakan ketertarikannya,” kata Satupin.
Cara mengolah rumput laut hingga menjadi siap makan tidak begitu sulit. Pertama-tama rumput laut yang masih basah ataupun yang sudah kering direndam dengan air garam selama 3 hari. Setelah itu dicuci bersih dan direndam lagi dengan air kapur selama 3 hari. Kemudian rumput laut tersebut dicuci bersih dan dijemur selama 5-10 menit sampai berwarna putih. Baru setelah itu dicuci bersih dan rumput laut siap diolah menjadi apa saja yang diinginkan.
Menurut Satupin, proses budidaya dan perawatan rumput laut sangatlah mudah. Rumput laut yang sudah ada dipotong-potong lalu diikatkan padatampar. Kemudian tampar tersebut diikat pada petak-petak yang sudah ada. Baru kemudian petak tersebut ditarik ke tengah laut.
“Proses perawatannya sangat mudah jika dibandingkan kalau kita bertani. Tinggal mengontrol dan memperbaiki takut ada benih-benih yang lepas karena gelombang,” terang SatupinBudidaya rumput laut tidak hanya di kawasan pantai dringu di daerah pantai timur kecamatan paiton terdapat beberapa pengusaha yang memproduksi rumput laut salah satunya Hj. Siti dari desa Jabung Sisir Paiton.
Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.Kalium yang dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat haid.
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu.
Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi.
Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linn.) berasal dari daerah subtropika, yaitu dataran tinggi Andes Amerika Utara. Daerah yang cocok untuk budi daya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1.500 mm per tahun, suhu rata-rata harian 18-21oC, serta kelembaban udara 80-90 persen.
Kentang yang berkualitas hanya bisa ditemui didaerah-daearh pegunungan, seperti di Probolinggo Kentang bisa didapat di Desa tempuran Kecamatan Sumber, di Kecamatan ini sebagai sentra industri kentang, hampir sebagian petani bercocok tanam kentang.
Produk Kentang sumber cukup diminati beberapa pengusaha kentang di indonesia bahkan produk kentang sumber sudah merambah se antero dunia ada juga yang diekspor ke Japan, Singapura dan Amerika
Menurut Ir. Agus setiawan salah satu pengusaha sayur mayur asal sumber mengatakan ”Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar
mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan kentang menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk memperpanjang daya guna umbi tersebut.”
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu.
Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi.
Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linn.) berasal dari daerah subtropika, yaitu dataran tinggi Andes Amerika Utara. Daerah yang cocok untuk budi daya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1.500 mm per tahun, suhu rata-rata harian 18-21oC, serta kelembaban udara 80-90 persen.
Kentang yang berkualitas hanya bisa ditemui didaerah-daearh pegunungan, seperti di Probolinggo Kentang bisa didapat di Desa tempuran Kecamatan Sumber, di Kecamatan ini sebagai sentra industri kentang, hampir sebagian petani bercocok tanam kentang.
Produk Kentang sumber cukup diminati beberapa pengusaha kentang di indonesia bahkan produk kentang sumber sudah merambah se antero dunia ada juga yang diekspor ke Japan, Singapura dan Amerika
Menurut Ir. Agus setiawan salah satu pengusaha sayur mayur asal sumber mengatakan ”Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar
mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan kentang menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk memperpanjang daya guna umbi tersebut.”
Desa Sumber Kerang Kecamatan gending berjejer puluhan tobong (rumah untuk membakar) Berbagai macam genting ditawarkan dengan nilai dan harga bervariasi.
Tempat ini bisa dikatakan sebagai salah satu sentra pengusaha bata dan genting yang ada di Kabupaten Probolinggo. Desa ini terapat banyak bahan baku. Untuk mendapatkan tanah liat, tidak begitu sulit walaupun harus membeli tanah liat.
Makruf (50), pengusaha kecil pencetak genting, mengaku sudah menekuni usahanya sejak delapan tahun silam dengan modal awal Rp5 juta.
Mardiwan mengaku dalam sehari ia bersama keluarganya mampu mencetak 1.000 genting. Per genting dijual Rp350. Dari semua pengeluaran untuk tenaga kerja, cetak, jemur, dan pembakaran, ia mendapatkan keuntungan Rp37.000 untuk 1.000 genting.
Untuk mengeringkan genting dan bata, diperlukan kayu untuk membakarnya. Kini, harga kayu bakar sudah naik sekitar Rp100.000/truk atau menjadi Rp400.000/mobil. Sejak BBM naik, harga kayu bakar juga naik, sementara keuntungan pembuatan genting dan bata tidak seberapa
Yang menjadi persoalan, konsumen yang didominasi pengembang, tidak selalu ada. Bahkan, jika sedang sepi, sampai beberapa bulan genting baru laku terjual.
Meskipun demikian, Makruf tetap menginginkan usahanya berkembang dan mengharapkan bantuan mesin molen dan mesin cetak genting.
Tempat ini bisa dikatakan sebagai salah satu sentra pengusaha bata dan genting yang ada di Kabupaten Probolinggo. Desa ini terapat banyak bahan baku. Untuk mendapatkan tanah liat, tidak begitu sulit walaupun harus membeli tanah liat.
Makruf (50), pengusaha kecil pencetak genting, mengaku sudah menekuni usahanya sejak delapan tahun silam dengan modal awal Rp5 juta.
Mardiwan mengaku dalam sehari ia bersama keluarganya mampu mencetak 1.000 genting. Per genting dijual Rp350. Dari semua pengeluaran untuk tenaga kerja, cetak, jemur, dan pembakaran, ia mendapatkan keuntungan Rp37.000 untuk 1.000 genting.
Untuk mengeringkan genting dan bata, diperlukan kayu untuk membakarnya. Kini, harga kayu bakar sudah naik sekitar Rp100.000/truk atau menjadi Rp400.000/mobil. Sejak BBM naik, harga kayu bakar juga naik, sementara keuntungan pembuatan genting dan bata tidak seberapa
Yang menjadi persoalan, konsumen yang didominasi pengembang, tidak selalu ada. Bahkan, jika sedang sepi, sampai beberapa bulan genting baru laku terjual.
Meskipun demikian, Makruf tetap menginginkan usahanya berkembang dan mengharapkan bantuan mesin molen dan mesin cetak genting.
Persaingan bisnis roti dan kue basah kian menjamur. Apalagi, seiring penganan berbahan baku utama tepung terigu ini memang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan, roti merupakan makanan yang hampir bisa memposisikan diri mengimbangi nasi sebagai santapan pokok.
Ini menjadi salah satu alasan kuat Roti Handoko semakin mudah di jumpai di setiap sudut Kota Probolinggo. Namun, untuk memulai bisnis pembuatan roti tidak gampang. Selain butuh modal cukup dan kerja keras, mengenal pasar dengan baik, bisa dikatakan kunci menerobos ketatnya persaingan industri makanan lokal. Apalagi ditambah kualitas produk dan harga yang terjangkau, menambah deretan kunci keberhasilan berkompetisi di industri ini.
Konsep ini coba diterapkan Handoko (43), pengusaha roti merek ”Handoko” sejak awal terjun ke bisnis produksi roti yang dirintis sejak tahun 2000. Handoko bersama istri, bisa dikatakan motor penggerak usaha pembuatan roti sehingga semakin melebarkan sayapnya.
“Kita ingin agar usaha kita tetap eksis, kendati di tengah penurunan daya beli konsumen,” ujar Handoko
Saat disambangi, lokasi bisnis yang sekaligus dijadikan lokasi produksi aneka roti tawar, bermacam rasa, ini sedang sepi karena bertepatan waktu jam makan siang pegawai.
Mengenakan pakaian santai berwarna kuning gading polos, Handoko mengungkapkan kondisi penjualan bisnis roti yang cenderung lesu sejak beberapa bulan belakangan. Melemahnya kemampuan minat beli, tidak hanya dirasakan pada bisnis produksi roti miliknya semata, tetapi juga dikeluhkan para kompetitornya. “Sejak krisis memang permintaan terasa turun yakni sekitar 25%. Ini terjadi pada penjualan langsung ke toko.
Kondisi ini otomatis berdampak pada omzetlah,” tutur Pria 1 orang putra ini.
Tantangan semakin kuat, tatkala harga bahan baku kue mulai merangkak naik seiring pergerakan harga komoditi dunia seperti gandum, bahan asal terigu. Kenaikan harga bahan baku yang paling tajam terjadi pada komoditi gula pasir putih dari Rp 350 ribu naik Rp 410 ribu/zak.
Selain itu, tepung terigu naik dari Rp 168 ribu menjadi Rp 175 ribu/zak. Harga kotak, meski turut naik sekitar Rp 25/bungkus, namun masih bisa ditolerir.
Handoko bersama istrinya, harus “putar otak” menjaga produksi tetap stabil. Pesanan roti pun digenjot. Promosi ditingkatkan bahkan hingga di kalangan relasi dan saudara. Bahkan, keputusan tetap memberlakukan harga lama sejumlah besar produk pun diambil walau risiko margin semakin menipis.
“Pemesanan roti cukup bagus akhir-akhir ini. Bahkan, kita masih punya order roti lagi. Setidaknya, sepinya penjualan di toko bisa ditutupi dengan peningkatan order roti,” tukasnya.
Handoko berniat mengembangkan jaringan usaha ”Roti handoko” hingga ke luar Probolinggo. Bahkan tapi ia masih ragu alasan ingin menjaga mutu produk dan masih kurangnya sumber daya manusia (SDM).
Ini menjadi salah satu alasan kuat Roti Handoko semakin mudah di jumpai di setiap sudut Kota Probolinggo. Namun, untuk memulai bisnis pembuatan roti tidak gampang. Selain butuh modal cukup dan kerja keras, mengenal pasar dengan baik, bisa dikatakan kunci menerobos ketatnya persaingan industri makanan lokal. Apalagi ditambah kualitas produk dan harga yang terjangkau, menambah deretan kunci keberhasilan berkompetisi di industri ini.
Konsep ini coba diterapkan Handoko (43), pengusaha roti merek ”Handoko” sejak awal terjun ke bisnis produksi roti yang dirintis sejak tahun 2000. Handoko bersama istri, bisa dikatakan motor penggerak usaha pembuatan roti sehingga semakin melebarkan sayapnya.
“Kita ingin agar usaha kita tetap eksis, kendati di tengah penurunan daya beli konsumen,” ujar Handoko
Saat disambangi, lokasi bisnis yang sekaligus dijadikan lokasi produksi aneka roti tawar, bermacam rasa, ini sedang sepi karena bertepatan waktu jam makan siang pegawai.
Mengenakan pakaian santai berwarna kuning gading polos, Handoko mengungkapkan kondisi penjualan bisnis roti yang cenderung lesu sejak beberapa bulan belakangan. Melemahnya kemampuan minat beli, tidak hanya dirasakan pada bisnis produksi roti miliknya semata, tetapi juga dikeluhkan para kompetitornya. “Sejak krisis memang permintaan terasa turun yakni sekitar 25%. Ini terjadi pada penjualan langsung ke toko.
Kondisi ini otomatis berdampak pada omzetlah,” tutur Pria 1 orang putra ini.
Tantangan semakin kuat, tatkala harga bahan baku kue mulai merangkak naik seiring pergerakan harga komoditi dunia seperti gandum, bahan asal terigu. Kenaikan harga bahan baku yang paling tajam terjadi pada komoditi gula pasir putih dari Rp 350 ribu naik Rp 410 ribu/zak.
Selain itu, tepung terigu naik dari Rp 168 ribu menjadi Rp 175 ribu/zak. Harga kotak, meski turut naik sekitar Rp 25/bungkus, namun masih bisa ditolerir.
Handoko bersama istrinya, harus “putar otak” menjaga produksi tetap stabil. Pesanan roti pun digenjot. Promosi ditingkatkan bahkan hingga di kalangan relasi dan saudara. Bahkan, keputusan tetap memberlakukan harga lama sejumlah besar produk pun diambil walau risiko margin semakin menipis.
“Pemesanan roti cukup bagus akhir-akhir ini. Bahkan, kita masih punya order roti lagi. Setidaknya, sepinya penjualan di toko bisa ditutupi dengan peningkatan order roti,” tukasnya.
Handoko berniat mengembangkan jaringan usaha ”Roti handoko” hingga ke luar Probolinggo. Bahkan tapi ia masih ragu alasan ingin menjaga mutu produk dan masih kurangnya sumber daya manusia (SDM).
Beragamnya bentuk kerajinan keramik tidak terlepas dari kreatif dan inovasi para perajin yang menekuni bidang ini. Seperti yang dilakukan Zainudin pria asal Dusun krakjan Kecamatan krejengan, yang belum lama membuka usaha keramik. Dengan kreasinya menciptakan kerajinan yang cukup unik. Berbagai produk keramik dipadu dengan kombinasi warna yang menarik
Zainudin jebolan Sekolah Menengah ini bertutur, keramik-keramik yang diproduksinya untuk konsumsi lokal, tetapi minat akan keramik yang dibuatnya cukup stabil, oleh karena itu Zainudin berencana mengembangkan usaha ini untuk memproduksi lebih banyak, selain itu ia juga membuka usaha bambu ukir.
Dengan memperkerjakan 3 orang, Zaiunudin selalu mengawasi proses pembutan keramiknya hingga proses finishing, selain itu Zaiundin tetap menjaga mutu dari keramik –keramik buatannya.
Bahan baku yang diperoleh adalah tanah liat putih yang didapat didaerah sekitar, ayah 4 putra ini berharap pemerintaha daerah memberi bimbingan tehnis dan bantuan modal untuk kelangsungan usahanya, sebab ditengah krisi ia kesulitan untuk mencari modal dan juga ia berharap ubtuk diberi bantuan peralatan
Zainudin jebolan Sekolah Menengah ini bertutur, keramik-keramik yang diproduksinya untuk konsumsi lokal, tetapi minat akan keramik yang dibuatnya cukup stabil, oleh karena itu Zainudin berencana mengembangkan usaha ini untuk memproduksi lebih banyak, selain itu ia juga membuka usaha bambu ukir.
Dengan memperkerjakan 3 orang, Zaiunudin selalu mengawasi proses pembutan keramiknya hingga proses finishing, selain itu Zaiundin tetap menjaga mutu dari keramik –keramik buatannya.
Bahan baku yang diperoleh adalah tanah liat putih yang didapat didaerah sekitar, ayah 4 putra ini berharap pemerintaha daerah memberi bimbingan tehnis dan bantuan modal untuk kelangsungan usahanya, sebab ditengah krisi ia kesulitan untuk mencari modal dan juga ia berharap ubtuk diberi bantuan peralatan
Kesibukan begitu jelas terlihat di rumah itu. Seorang pekerja sedang memasukkan kue ke toples. Beberapa sedang asyik mencetak adonan kue sembari bercanda dengan pekerja yang lain. Dan sebagian yang lain sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Rutinitas inilah yang bisa kita jumpai setiap harinya di UD Sari Bumi Besuk. Menurut pemiliknya Setiap hari, produksi kue kacangnya bisa mencapai 90 toples. Dalam satu toplesnya berisi 25 buah kue yang dipasarkan dengan harga Rp500.
secara rinci bagaimana proses pembuatannya. Bahan-bahan yang diperlukan tidaklah banyak: tepung terigu, kacang hijau, gula pasir, air, dan garam dapur. Pertama-tama tepung terigu diadon secara manual alias menggunakan tangan.
Hasil adonan tersebut nantinya digunakan sebagai pembungkus selai kacang. Kacang hijau yang telah dipilih direbus hingga matang.
Biasanya membutuhkan waktu selama 2 jam. Setelah direbus, kacang hijau kemudian digiling. Selanjutnya hasil gilingan dimasukkan ke wajan berukuran besar untuk dimasak. “Proses ini kami sebut didodol, Karena memang cara masaknya yang sama dengan proses pembuatan dodol,”
Pendodolan memerlukan waktu sekitar 3 jam lamanya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan air yang berasal dari kacang hijau hingga benar-benar kering sehingga selai yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Setelah adonan dan selai kacang sudah siap, barulah ke tahap pencetakan. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan tangan. Meskipun menggunakan tangan, untuk tetap menjaga kualitas kebersihannya. Untuk bagian pencetakanAdonan yang telah siap dicetak, dimasukkan ke oven yang terbuat dari aluminium. Lama memasaknya sekitar 15 menit dengan suhu panas 90 derajat celcius. Suhu tidak boleh terlalu tinggi karena hasil kue bisa kurang bagus. “Di luar tampak matang, tapi tidak bagian dalamnya,” ungkap Nanang. Setelah matang, kue-kue tersebut
didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke toples. Hal ini dimaksudkan agar kue tidak lembab dan bisa bertahan hingga 2 minggu lamanya.
Kue kacang hijau UD Sari Bumi bisa didapatkan di kedai-kedai kecil maupun grosir yang ada di daerah Kabupaten Probolinggo.
Rutinitas inilah yang bisa kita jumpai setiap harinya di UD Sari Bumi Besuk. Menurut pemiliknya Setiap hari, produksi kue kacangnya bisa mencapai 90 toples. Dalam satu toplesnya berisi 25 buah kue yang dipasarkan dengan harga Rp500.
secara rinci bagaimana proses pembuatannya. Bahan-bahan yang diperlukan tidaklah banyak: tepung terigu, kacang hijau, gula pasir, air, dan garam dapur. Pertama-tama tepung terigu diadon secara manual alias menggunakan tangan.
Hasil adonan tersebut nantinya digunakan sebagai pembungkus selai kacang. Kacang hijau yang telah dipilih direbus hingga matang.
Biasanya membutuhkan waktu selama 2 jam. Setelah direbus, kacang hijau kemudian digiling. Selanjutnya hasil gilingan dimasukkan ke wajan berukuran besar untuk dimasak. “Proses ini kami sebut didodol, Karena memang cara masaknya yang sama dengan proses pembuatan dodol,”
Pendodolan memerlukan waktu sekitar 3 jam lamanya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan air yang berasal dari kacang hijau hingga benar-benar kering sehingga selai yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Setelah adonan dan selai kacang sudah siap, barulah ke tahap pencetakan. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan tangan. Meskipun menggunakan tangan, untuk tetap menjaga kualitas kebersihannya. Untuk bagian pencetakanAdonan yang telah siap dicetak, dimasukkan ke oven yang terbuat dari aluminium. Lama memasaknya sekitar 15 menit dengan suhu panas 90 derajat celcius. Suhu tidak boleh terlalu tinggi karena hasil kue bisa kurang bagus. “Di luar tampak matang, tapi tidak bagian dalamnya,” ungkap Nanang. Setelah matang, kue-kue tersebut
didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke toples. Hal ini dimaksudkan agar kue tidak lembab dan bisa bertahan hingga 2 minggu lamanya.
Kue kacang hijau UD Sari Bumi bisa didapatkan di kedai-kedai kecil maupun grosir yang ada di daerah Kabupaten Probolinggo.
Mengkonsumsi telur sudah menjadi menu sehari-hari bagi masyarakat, telur ayam disamping bisa dibuat berbagai masakan dan kue juga enak dikosumsi karena telur ayam mempunyai nilai gizi tinggi untuk konsumsi tubuh kita.
Keberadaan telur bisa dijumpai dimana saja baik di pasar tradisional , supermarket, toko kecil hingga toko besar telur sudah menjadi pelengkap wajib para penujual khususnya penjual makanan dan minuman.
Adalah Haji Musthofa pemilik UD.dua bersaudara yang memproduksi telur-telur ayam untuk dijul dan dipasarkan ke pasar-pasar lokal.
Walaupun sekala kecil Haji Musthofa merupakan bagian pelaku bisnis telur yang sukses, lulusan sarjana Agama ini memulai usah telur sejak sepuluh tahun lalu, awalnya bermodal uang dua juta rupiah, dan kala itu penghasilannya hanya 200 ribu perbulan. Tidak putus asa ayah 2 orang putra ini dengan tekun dan telaten menekuni usaha ini, berkat keuletan dan ketelatennya Haji Mustofa kini sudah bisa bernafas lega, hasil jerih payahnya sudah menampakkan hasil, kini dengan 2 orang karyawannya ditambah dari keluaraganya sendiri Haji Musthafa sudah dapat keuntungan bersih 2 juta 400 ribu rupiah bersih perbulan.
Kalau dulu saya menjual telor dari rumah-kerumah, dari pasar kepasar, sekarang tinggal mengirim dan menerima pesanan, Haji Mustafa berharap usahanya tetap eksis ditengah-tengah daya beli masyarakat menurun.
Keberadaan telur bisa dijumpai dimana saja baik di pasar tradisional , supermarket, toko kecil hingga toko besar telur sudah menjadi pelengkap wajib para penujual khususnya penjual makanan dan minuman.
Adalah Haji Musthofa pemilik UD.dua bersaudara yang memproduksi telur-telur ayam untuk dijul dan dipasarkan ke pasar-pasar lokal.
Walaupun sekala kecil Haji Musthofa merupakan bagian pelaku bisnis telur yang sukses, lulusan sarjana Agama ini memulai usah telur sejak sepuluh tahun lalu, awalnya bermodal uang dua juta rupiah, dan kala itu penghasilannya hanya 200 ribu perbulan. Tidak putus asa ayah 2 orang putra ini dengan tekun dan telaten menekuni usaha ini, berkat keuletan dan ketelatennya Haji Mustofa kini sudah bisa bernafas lega, hasil jerih payahnya sudah menampakkan hasil, kini dengan 2 orang karyawannya ditambah dari keluaraganya sendiri Haji Musthafa sudah dapat keuntungan bersih 2 juta 400 ribu rupiah bersih perbulan.
Kalau dulu saya menjual telor dari rumah-kerumah, dari pasar kepasar, sekarang tinggal mengirim dan menerima pesanan, Haji Mustafa berharap usahanya tetap eksis ditengah-tengah daya beli masyarakat menurun.